welcome

Segala informasi Tentang Saya Ada Di Sini . com

Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 22 September 2015

Sejarah ST FRANSISKUS


Sejarah Singkat Yayasan Santo Fransiskus
Sekitar setahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang bebas dan berdaulat, suhu politik masih belum menentu. Hal tersebut membawa pengaruh dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan yang berbau kolonial terseret dalam percaturan politik. Akibatnya banyak murid pada jaman itu mengalami drop-out.
Para misionaris Fransiskan yang berdomisili di Jalan Kramat Raya No. 134 tergerak hatinya untuk berusaha membawa mereka keluar dari kesulitan dan ketidakpastian, menuju ke alam kebebasan yang penuh harapan dan masa depan. Melalui berbagai rintangan, para misionaris berhasil menampung mereka yang putus sekolah untuk diberikan pendidikan lebih lanjut. Tempat pendidikan itu diberi nama “Sekolah Pool”, sesuai dengan cara mengumpulkan murid-muridnya. Sekolah Pool milik Paroki Kramat dan berkedudukan di Jl. Kramat Raya No. 134. Para siswa terdiri dari putera dan puteri. Bahasa pengantar dipergunakan bahasa Belanda. Sekolah mendapatkan subsidi dari Pemerintah Republik Indonesia. Pelaksanaan pendidikan “Sekolah Pool” dipercayakan kepada Pater Ten Velde OFM, kemudian digantikan Sr. Sebastiana.
Pada tahun 1948 “Sekolah Pool” dibagi dua, menjadi SR Putera di Jl. Kramat Raya No. 162 (sekarang Pegadaian) dan SR Puteri tetap di Jl. Kramat Raya No. 134 dibawah pimpinan Sr. Regina, keduanya merupakan Sekolah Paroki Kramat. Untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak akan tempat pendidikan yang layak walaupun dengan hasil yang belum memenuhi syarat, tahun 1952/1953 dibangun gedung sekolah semi permanen di belakang aula paroki, Jl. Kramat Raya No. 6). Kepala Sekolah saat itu adalah Pater Ruijs OFM, yang kemudian digantikan Bapak Tan King Twan dan mulai tahun 1954 dipercayakan kepada Ibu V. Sutandar hingga tahun 1969.
Tahun 1965 berdiri 2 sekolah, yaitu SMP Fransiskus di Jl. Kramat Raya No. 67 dengan Kepala Sekolah Bapak M. Budiono, dan SMA Fransiskus di Jl. Kramat Raya No. 134 dengan Kepala Sekolah Bapak L. Mardiwarsito. Sekolah ini masuk siang menempati gedung SD Fransiskus II.
Bersamaan berdirinya kedua sekolah tersebut, dibentuk pula Yayasan Pendidikan Yayasan Fransiskus Paroki Kramat, tepatnya tanggal 28 September 1965. Pada tahun 1968 di Kampung Ambon, di atas tanah milik Paroki Kramat didirikan Taman Kanak-Kanak, SD Fransiskus III dan SMP Fransiskus II. TK ditangani oleh Ibu Baroto, SD dan SMP oleh Ibu Anton Setu. Selanjutnya SD dipercayakan kepada Sr. Lucia dari Kongregasi Suster-suster Fransiskanes Lampung.
Sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan perlunya tenaga yang terampil dan berpengalaman, dibukalah STM Fransiskus (siang) dengan pimpinan sekolah Bapak Drs. Rud. Soentjoko. Walaupun sekolah masuk siang, tetapi ternyata peminatnya cukup banyak. Bahkan ada kepercayaan dari perusahaan-perusahaan pemerintah dan swasta yang tiap tahun memesan tenaga dari sekolah tersebut sebelum tahun ajaran berakhir.
Sejak tahun 1975 STM Fransiskus hijrah ke Kampung Ambon Jakarta Timur menempati gedung baru dan masuk pagi. Sebagai Kepala Sekolah Bapak Drs. Rud. Soentjoko digantikan Bapak Purnomohadi. Pada tahun 1971 gedung sekolah di komplek Jl. Kramat Raya No. 67 dirombak total digantikan dengan gedung permanen dan bertingkat.
Pada tahun itu juga, SMP Nasional PSKI diserahkan ke Yayasan Fransiskus, menjadi SMP Fransiskus III, dengan Kepala Sekolah Bapak JD. Fernandez sampai sekarang. Akhir tahun 1972, Yayasan STRADA menyerahkan SD St. Yusup di Jl. Kramat Sentiong L. 48 (Kawi-Kawi Bawah) kepada Paroki Kramat yang kemudian menyerahkannya kepada Yayasan Fransiskus untuk dikelola. Yayasan Fransiskus Bagian Pendidikan (Pater Sutoyo) menugaskan Bp. Ramidjo untuk menanganinya. Dengan memperbarui Surat Ijin, SD St. Yusup diganti namanya menjadi SD Fransiskus IV.
Untuk lebih memperluas kesempatan dan tempat bagi para siswa lulusan SMP pada tahun 1976 didirikan SMEA Fransiskus (siang) di gedung SMA Fransiskus Jl. Kramat Raya 67 dengan Pimpinan Sekolah Bp. Drs. Frans Ojan yang kemudian digantikan oleh Ibu Dra. J. Dian Anggraini sampai sekarang. Sedang di gedung STM Fransiskus Kampung Ambon pada siang hari dibuka kelas jauh SMA Fransiskus, yang kepemimpinannya dirangkap Bpk. P. Fransiskus Kampung Ambon berdiri sendiri dengan Kepala Sekolah Bpk. FX. Hardono.
Sesuai dengan keputusan Pemerintah agar masyarakat membuka sekolah Taman Kanak-Kanak sebanyak-banyaknya, maka Yayasan Fransiskus Bagian Pendidikan membuka TK baru di Komplek Jl. Kramat Raya 67 dengan Kepala Sekolah Sr. M. Fransisca dari Ordo ADSK, merangkap Kepala Sekolah SD Fransiskus 1.
Kini Yayasan Fransiskus Bagian Pendidikan mengelola 7 sekolah yang terbagi menjadi 2 lokasi :
A. Jl. Kramat Raya No. 67, Jakarta Pusat terdapat :
  1. TK Santo Fransiskus
  2. SD Santo Fransiskus 1
  3. SMP Santo Fransiskus 1
  4. SMA Santo Fransiskus 1
  5. SMK Santo Fransiskus 2
B. Jl. Bangunan Barat No. 29, Jakarta Timur terdapat :
  1. SMA Santo Fransiskus 2
  2. SMK Santo Fransiskus 1
Demikianlah sejarah singkat Yayasan Santo Fransiskus dalam tugasnya mengemban panggilannya untuk ikut memajukan bangsa, sesuai dengan program pemerintah dalam mencapai tujuan Pendidikan Nasional.

Kamis, 17 September 2015

NASA OBJEK

Pluto ‘Wows’ in Spectacular New Backlit Panorama

The latest images from NASA’s New Horizons spacecraft have scientists stunned – not only for their breathtaking views of Pluto’s majestic icy mountains, streams of frozen nitrogen and haunting low-lying hazes, but also for their strangely familiar, arctic look.
Pluto's mountains, frozen plains and foggy hazes
Pluto’s Majestic Mountains, Frozen Plains and Foggy Hazes: Just 15 minutes after its closest approach to Pluto on July 14, 2015, NASA’s New Horizons spacecraft looked back toward the sun and captured this near-sunset view of the rugged, icy mountains and flat ice plains extending to Pluto’s horizon. The smooth expanse of the informally named icy plain Sputnik Planum (right) is flanked to the west (left) by rugged mountains up to 11,000 feet (3,500 meters) high, including the informally named Norgay Montes in the foreground and Hillary Montes on the skyline. To the right, east of Sputnik, rougher terrain is cut by apparent glaciers. The backlighting highlights over a dozen layers of haze in Pluto’s tenuous but distended atmosphere. The image was taken from a distance of 11,000 miles (18,000 kilometers) to Pluto; the scene is 780 miles (1,250 kilometers) wide.
Credits: NASA/JHUAPL/SwRI
This new view of Pluto’s crescent -- taken by New Horizons’ wide-angle Ralph/Multispectral Visual Imaging Camera (MVIC) on July 14 and downlinked to Earth on Sept. 13 -- offers an oblique look across Plutonian landscapes with dramatic backlighting from the sun. It spectacularly highlights Pluto’s varied terrains and extended atmosphere. The scene measures 780 miles (1,250 kilometers) across.
Pluto's mountains, frozen plains and foggy hazes
Closer Look: Majestic Mountains and Frozen Plains: Just 15 minutes after its closest approach to Pluto on July 14, 2015, NASA’s New Horizons spacecraft looked back toward the sun and captured this near-sunset view of the rugged, icy mountains and flat ice plains extending to Pluto’s horizon. The smooth expanse of the informally named Sputnik Planum (right) is flanked to the west (left) by rugged mountains up to 11,000 feet (3,500 meters) high, including the informally named Norgay Montes in the foreground and Hillary Montes on the skyline. The backlighting highlights more than a dozen layers of haze in Pluto’s tenuous but distended atmosphere. The image was taken from a distance of 11,000 miles (18,000 kilometers) to Pluto; the scene is 230 miles (380 kilometers) across.
Credits: NASA/JHUAPL/SwRI)
“This image really makes you feel you are there, at Pluto, surveying the landscape for yourself,” said New Horizons Principal Investigator Alan Stern, of the Southwest Research Institute, Boulder, Colorado. “But this image is also a scientific bonanza, revealing new details about Pluto’s atmosphere, mountains, glaciers and plains.”
Near Surface Haze or Fog on Pluto
Near-Surface Haze or Fog on Pluto: In this small section of the larger crescent image of Pluto, taken by NASA’s New Horizons just 15 minutes after the spacecraft’s closest approach on July 14, 2015, the setting sun illuminates a fog or near-surface haze, which is cut by the parallel shadows of many local hills and small mountains. The image was taken from a distance of 11,000 miles (18,000 kilometers), and the width of the image is 115 miles (185 kilometers).
Credits: NASA/JHUAPL/SwRI
Owing to its favorable backlighting and high resolution, this MVIC image also reveals new details of hazes throughout Pluto’s tenuous but extended nitrogen atmosphere. The image shows more than a dozen thin haze layers extending from near the ground to at least 60 miles (100 kilometers) above the surface. In addition, the image reveals at least one bank of fog-like, low-lying haze illuminated by the setting sun against Pluto’s dark side, raked by shadows from nearby mountains.
"In addition to being visually stunning, these low-lying hazes hint at the weather changing from day to day on Pluto, just like it does here on Earth," said Will Grundy, lead of the New Horizons Composition team from Lowell Observatory, Flagstaff, Arizona.
Combined with other recently downloaded pictures, this new image also provides evidence for a remarkably Earth-like “hydrological” cycle on Pluto – but involving soft and exotic ices, including nitrogen, rather than water ice.
Pluto's Heart
Pluto’s ‘Heart’: Sputnik Planum is the informal name of the smooth, light-bulb shaped region on the left of this composite of several New Horizons images of Pluto. The brilliantly white upland region to the right may be coated by nitrogen ice that has been transported through the atmosphere from the surface of Sputnik Planum, and deposited on these uplands. The box shows the location of the glacier detail images below.
Credits: NASA/JHUAPL/SwRI
Bright areas east of the vast icy plain informally named Sputnik Planum appear to have been blanketed by these ices, which may have evaporated from the surface of Sputnik and then been redeposited to the east. The new Ralph imager panorama also reveals glaciers flowing back into Sputnik Planum from this blanketed region; these features are similar to the frozen streams on the margins of ice caps on Greenland and Antarctica.
Valley Glaciers on Pluto
Valley Glaciers on Pluto: Ice (probably frozen nitrogen) that appears to have accumulated on the uplands on the right side of this 390-mile (630-kilometer) wide image is draining from Pluto’s mountains onto the informally named Sputnik Planum through the 2- to 5-mile (3- to 8- kilometer) wide valleys indicated by the red arrows. The flow front of the ice moving into Sputnik Planum is outlined by the blue arrows. The origin of the ridges and pits on the right side of the image remains uncertain.
Credits: NASA/JHUAPL/SwRI
"We did not expect to find hints of a nitrogen-based glacial cycle on Pluto operating in the frigid conditions of the outer solar system,” said Alan Howard, a member of the mission’s Geology, Geophysics and Imaging team from the University of Virginia, Charlottesville. “Driven by dim sunlight, this would be directly comparable to the hydrological cycle that feeds ice caps on Earth, where water is evaporated from the oceans, falls as snow, and returns to the seas through glacial flow.”
“Pluto is surprisingly Earth-like in this regard,” added Stern, “and no one predicted it.”
Intricate Valley Glaciers on Pluto
Intricate Valley Glaciers on Pluto: This image covers the same region as the image above, but is re-projected from the oblique, backlit view shown in the new crescent image of Pluto. The backlighting highlights the intricate flow lines on the glaciers. The flow front of the ice moving into the informally named Sputnik Planum is outlined by the blue arrows. The origin of the ridges and pits on the right side of the image remains uncertain. This image is 390 miles (630 kilometers) across.
Credits: NASA/JHUAPL/SwRI
Last Updated: Sep. 17, 2015
Editor: Tricia Talbert

Tim Multimedia



Ini Tim Multimedia di gereja Santo Robertus Bellarminus
Di tim ini ada 3 siswa Santo Fransiskus 1 .diantaranya
yaitu saya ignasius jonathan rao radja ,yaitu saya
                leonardo geovani
                benediktus immanuel
communitas ini mempunyai anggota berkisar sampai 41 orang,dan dikomunitas ini ,membuka lapangan pekerjaan sebagai Reporter Berita Gereja Nusantara yaitu Media Magnus. hebat bukan .
Di communitas ini saya diajarkan hidup mandiri.seru bukan
kalau ada yang ingin bergabung dengan communitas ini , datang saja langsung ke Paroki Santo Robertus Bellarminus pada hari Sabtu ( 16:00 ) - Hari Minggu ( 07:00 ).

Meteor jatuh di Thailand


Sebuah kilatan bola api besar yang dipercaya adalah meteorit melintas di atas Thailand pagi ini. Seorang saksi mata menjelaskan bila sebuah kilat hijau dan sinar oranye menukik tajam dari langit menghantam bumi Negeri Gajah Putih.
Kejadian yang ditaksir pukul 08:45 waktu setempat ini tidak terlalu membuat gempar, lantaran tidak adanya suara ledakan kala benda asing itu menghujam tanah.
Di sisi lain, benda asing tersebut terlihat jauh lebih besar dari video amatir yang terekam di perumahan Distrik Sisawat, Provinsi Kanchanaburi. Lokasi rekaman ini diambil berjarak 200 kilometer dari ibu kota Bangkok.
"Mereka mengatakan mendengar suara gemuruh ledakan, pemberitaan lain juga menyebutkan bila dua ledakan terdengar, sehingga tim penyelamat dikerahkan ke daerah terkait," sebut sumber berita setempat, Thai PBS, seperti dikutip dari laman RT.com, Senin (7/9).
Kendati demikian, sebuah gempa dimungkinkan berpotensi membuat kagum sekaligus cemas jadi satu.
"Ini bukanlah kejadian utama, dan terjadi di tiap waktu, ini juga bukan sebuah meteorit kecil bila dilihat dari ukurannya," ujar seorang meteorologist dalam wawancara dengan radio lokal.

Rabu, 16 September 2015

Hasil Karya Saya


Just About Me


Nama : Ignasius Jonathan Rao Radja Sanggel

Pekerjaan : Siswa Kelas XI Multimedia

Halo Pembaca , kenalkan nama saya IGNASIUS JONATHAN RAO RADJA SANGGEL ,saya adalah murid kelas XI Multimedia di SMK . SANTO FRANSISKUS 1 ,di daerah Rawasari , jln bangunan barat no 29 kampung Ambon .Di atas adalah foto saya,yang memakai baju pramuka dengan tas berwarna biru,saya tinggal di daerah Jakarta Timur tepatnya daerah Jln.Cakrawala Rt 12 , Rw 01 ,Halim Perdana Kusuma. Umur saya 17 Thn, saya lahir di daerah Cimanggis pada tanggal 08-05-1998 ,saya mempunyai banyak hobi & talenta diantaranya Futsal, bermain game komputer, bernyanyi , dan sebagainya, oh iya saya beragama Kristen Katholik , di gereja saya mengikuti banyak sekali kegiatan , diantaranya menjadi Reporter Berita Gereja. By the way. itu sedikit informasi tentang saya. Enjoy.